FABLO terselenggara dengan sukses dan Bupati Arif berkomitmen membantu anak-anak Brora meraih 10 suara
Bapak H. Arif Roman menegaskan kembali komitmennya terhadap perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak khususnya di Kabupaten Vlora.
Demikian dukungan penuh terhadap 10 Suara Anak Blora.
Hal itu disampaikan Bupati di hadapan Direktur OPD Folkopimuda dan anak-anak Kabupaten Vlora pada Festival Anak Vlora (FABLO) yang digelar di Lapangan Vlora, Minggu (28 Juli 2024).
10 Suara Anak Indonesia Tahun 2024 Tingkat Kabupaten Vlora yang dikeluarkan Forum Anak Vlora yaitu Tuntutan kepada pemerintah untuk meningkatkan keutuhan prasarana jalan Vlora dan kreasi untuk anak-anak Vlora bagi orang-orang untuk hidup. Ruang dimana mereka bisa mengekspresikan diri.
Kami kemudian menyerukan kepada pemerintah untuk berinovasi dalam menanggapi insiden stunting, dan mengoptimalkan peran kunjungi pengamanan mereka dalam menangani insiden intimidasi, khususnya pelakunya. Selain itu, kami mendesak pemerintah untuk menyediakan fasilitas bus sekolah untuk memfasilitasi pergerakan siswa antar sekolah dan untuk meningkatkan kompetisi di semua cabang olahraga.
Selanjutnya, kami menyerukan kepada pemerintah untuk mengurangi IPS (Iklan Promosi Sponsor) tembakau untuk mengurangi paparan anak-anak terhadap tembakau. Mendesak pemerintah untuk memberikan perawatan terhadap anak-anak yang dieksploitasi. Mendesak pemerintah untuk memberikan pelatihan Konvensi Hak-Hak Anak (CRC) kepada pekerja penitipan anak dan untuk mencegah serta menangani anak-anak menyimpang (anak punk).
Bupati Areef mengatakan pihaknya akan fokus pada 10 mosi Forum Anak Vlora yang menyerukan suara anak Indonesia pada tahun 2024.
“Kami mengucapkan terima kasih dan tentunya ini atas tekad Pemkab Vlora Folkopimuda,” ujarnya.
Dijelaskan, 10 aplikasi ini akan didukung dan diwariskan kepada anak-anak Blora. “Salah satunya soal infrastruktur. Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dengan jalan ini. Syukurlah, saat ini kita sudah selesai 60 persen dan sisanya 40 persen akan kita lanjutkan,” jelasnya.
Salah satunya dengan menyediakan wadah kreatif bagi anak-anak Kabupaten Vlora yang nantinya menjadi wadah berkumpulnya anak-anak untuk mengekspresikan kreativitasnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Vlora sangat mementingkan pengurangan insiden stunting, serta upaya untuk mencegah dan memerangi insiden intimidasi. “Kampanye anti-bullying di sekolah juga diluncurkan bekerja sama dengan Folkopimda,” jelasnya.
Terkait permintaan pemerintah terhadap pembangunan fasilitas bus sekolah untuk memudahkan pergerakan siswa di setiap sekolah.
Bupati Arif mengatakan, beberapa sekolah sudah mulai menyediakan bus sekolah. Ia berharap hal ini dapat dilakukan di lebih banyak sekolah di Vlora di masa mendatang.
Perusahaan akan terus mendukung acara untuk anak-anak. Selain itu, pemerintah daerah mendukung inisiatif seperti mengurangi sponsor tembakau, mencegah dan memberantas eksploitasi anak, menyelenggarakan pelatihan tentang Konvensi Hak Anak (KHA), dan menangani penyimpangan anak.
“Kita juga berharap pendidikan Brora akan menghasilkan pendidikan intelektual yang berkarakter dan bermoral, yang menjadi penopang kehidupan sosial kita. Dan yang terakhir, karakter positif. Ini tentang betapa pentingnya kehidupan anak-anak menjadi sumber rezeki,” dia menjelaskan.
Bupati sangat mengapresiasi kegiatan Festival Anak Vlora yang memperingati Hari Anak Vlora. Kegiatan ini tidak hanya memberikan ruang bermain yang luas bagi anak, namun juga menjadi ruang bagi mereka untuk mengembangkan dan mengembangkan bakat kreatifnya.